Dalam pidato tersebut, Zhengfei mengatakan sulit bagi Huawei menjalankan rencana awal untuk melakukan globalisasi setelah bisnisnya diperketat Pemerintah AS.
Baca Juga: Honor Resmi Bekerjasama Dengan Qualcomm, Intel, MediaTek, Hingga Sony
"Ada ketidakcocokan yang besar antara kemampuan dan strategi," kata Zhengfei yang kemudian menambahkan bahwa perusahaannya harus memulai semua dari awal.
Pendiri Huawei yang mempunyai latar belakang militer itu juga mengatakan bahwa perusahaan tidak akan kalah dari AS.
Pria berusia 76 tahun itu juga mengatakan, ratusan kader Huawei secara sukarela diturunkan jabatannya untuk menyesuaikan gaji.
Ia pun mengatakan, Huawei menanamkan investasi sebesar 20 miliar dollar AS untuk riset dan pengembangan setiap tahun.
Namun, Zhengfei mengatakan, pendapatannya hanya 40 persen, sedangkan 60 persen dari anggaran investasi disebut "dibakar seperti lilin".
Zhengfei memang terkenal sebagai sosok yang kerap menggunakan perumpamaan dan bahasa filosofis dalam setiap pernyataannya.
Langkah mereka, menurut Zhengfei, menunjukkan bahwa Huawei memiliki tim yang sangat baik.
Dalam pidatonya, Zhengfei terlihat realistis dengan keadaan. Dia mengatakan, Huawei berusaha untuk tetap fokus pada profit.
Baca Juga: Meski Pesaing, Petinggi Ericsson Minta Pemerintah Swedia Batalkan Blokir 5G Huawei
Zhengfei juga mengatakan bahwa AS tak hanya menginginkan Huawei tersingkir dari bisnis.