Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Perubahan status di Facebook ternyata menjadi sumber data penelitian untuk menunjukkan kondisi kejiwaan seseorang, tergantung dari apa yang ditulisnya.
Melalui riset yang diperlihatkan pada laporanjurnalProceedings of the National Academy Sciences, peneliti menganalisa penggunaan bahasa di dalam post dan status pengguna Facebook.
Dari sana akandapat diperkirakan tingkat depresi seseorang di masa depan, dan juga untuk mengenali orang yang membutuhkan dukungankesehatan mental dan juga diagnosa.
Baca Juga : Pembobolan Data 50 Juta Akun Facebook Terjadi lagi, Kini di Indonesia
Sekilas penelitian tersebut terlihat positif, tetapi ada pihak yang mempertanyakan cara peneliti untuk mendapatkan datanya, yaitu melalui post dan status di Facebook.
Sebelumnya, peneliti menggunakan media pengumpulan orang untuk dijadikan sampel penelitian, dan biayanya cukup tinggi.
Berkat adanya Facebook, biaya tersebut dapat ditekan dan juga varian dari sampelnya menjadi lebih luas; ternyata cara ini sudah dilakukan peneliti selama bertahun-tahun.
Akan tetapi ada satu masalah yang perlu diperhatikan di sini; peneliti mengambil data tersebut tanpa izin dari pemilik akun Facebook.
Hasil dari penelitian melalui pengumpulan data tanpa sepengetahuan sampel atau orangnya tersebut bahkan sudah sempat diumumkan sebagai laporan.
Tidak hanya penelitian mengenai kejiwaan, baru-baru ini terungkap pula kasus besar yang melibatkan Cambridge Analytica yang menggunakan data 87 juta pengguna Facebook.
Kasus tersebut terjadi karena badan tersebut mengembangkan profil yang bisa digunakan oleh marketer dan kampanye politik gunamenentukan iklan dan kampanye yang efektif.