"Namun, mengingat kondisi ekonomi yang tidak menentu (saat ini), dan ketidakpastian yang ada dalam waktu dekat, kami telah memilih untuk lebih efisien dalam biaya dan jumlah karyawan," pungkas Jassy.
PHK massal di Amazon ini terjadi di tengah serentetan pengurangan karyawan di industri teknologi dalam beberapa bulan terakhir.
Sektor ini memang tengah mengalami masalah terhadap tidak seimbangnya permintaan barang dan jasa digital serta ketidakpastian ekonomi makro yang lebih luas pasca pandemi.
Seminggu yang lalu, Meta juga kembali melakukan PHK massal terhadap 7500 lebih karyawannya yang juga merupakan pemutusan kerja gelombang kedua.
Pengurangan karyawanini tentunya tidak akan berhenti sampai di situ saja karena sampai saat ini.
Baca Juga: GoTo PHK Massal 600 Karyawan untuk Perkuat Operasional Perusahaan
Gelombang PHK massal sendiri diprediksi masih akan terus terjadi di berbagai perusahaan besar maupun yang kecil untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi ini tahun 2023 ini.
Nah, buat kalian yang penasaran dengan berita terbaru dari dunia teknologi lainnya, pantau terus website Nextren ya!
(*)