Studi ini menganggap bahwa pemilik hp-hp terebut sebenarnya konsumen yang sadar akan privasi.
Mereka cenderung memilih untuk tidak menggunakan analisis dan tidak menggunakancloudserta layanan pihak ketiga yang sifatnya opsional.
Hp-hp tersebut berpotensi mengirimkan informasi yang sifatnya pribadi kepada perangkat pengguna, seperti:
- Pengidentifikasi perangkat seperti nomor IMEI dan alamat MAC
- Pengidentifikasi lokasi seperti koordinat GPS yang dapat mengungkapkan lokasi Anda saat ini.
- Pengaturan dan informasi yang terkait dengan Anda seperti nomor telepon, pola penggunaan aplikasi, dan data kinerja aplikasi.
- Data sosial seperti riwayat panggilan dan SMS serta nomor kontak.
Data ini dapat dengan mudah digunakan untuk mengidentifikasi seseorang dan digunakan untuk pelacakan.
Penelitian tersebut mengatakan bahwaInformasi Identifikasi Pribadi (PII) dikirim ke vendor perangkat, operator jaringan Cina dan penyedia layanan seperti Baidu.
Baca Juga: Waspada! Google Peringatkan Serangan Hermit Spyware, Ini Bahayanya
Perlu diingat bahwa penelitian ini dilakukan terhadaphp yang dijual di Cina yang menjalankan distribusi Android lokal,.
Sehingga konsumen yang membeli daftar hp di pasar internasional tidak perlu khawatir.
Kendati demikian,Konsumen yang membeli perangkat mereka di China, seperti pelancong bisnis dan pelajar, harus tetap waspada.
Itu karena penelitian ini menemukan bahwa pengumpulan data tidak berubah bahkan setelah mereka meninggalkan negara tersebut.
Android versi Tiongkok memiliki tiga hingga empat kali lebih banyak aplikasi pihak ketiga (bloatware) yang sudah terinstal daripada versi internasional.