Nextren.com - Saat ini, China bisa dibilang merupakan negara produsen smartphone dengan merek paling banyak di dunia.
Bahkan, di Indonesia hp China telah mendominasi pasar ponsel pintar lebih dari 40 persen dari total hp yang ada.
Namun, kini kuantitas tersebut nampaknya akan dibarengi dengan kekhawatiran tersendiri mengenai privasi.
Baru-baru ini, sekelompok peneliti dari UniversitasEdinburgh danTrinity College Dublin melakukan sebuah penelitian yang mencengangkan.
Mereka menyatakan bahwa beberapa merek hp yang dijual di China mentransfer data yang besar kepada beberapa pihak tanpa konsen dari pengguna.
Merek tersebut diantaranya adalahseperti OnePlus (OnePlus 9R), Realme (Q3 Pro), dan Xiaomi (Redmi Note 11).
Baca Juga: Apple Gelontorkan USD 10 Juta untuk Perangi Produsen Spyware Berbahaya
Penelitian mengenai spyware pada merek tersebut dilakukan dengan hp yang dirilis di China.
Hp-hp tersebuttelah diinstal dengan sistem dan vendor aplikasi yang diaktifkan secara deflaut dan cenderung berbahaya untuk privasi.
Hal ini memungkinkan mereka untuk mengumpulkan dan mengirimkan informasi dari pengguna.
Informasi tersebutdidapatkan daripengidentifikasi yang persisten pada perangkat, lokasi, profil pengguna, dan hubungan sosial pemilik hp.