Selain mengungkapkan tantangan keamanan digital di era hybrid, ITSEC juga membagikan 4 cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi tantangan tersebut. Berikut penjelasannya.
1. Peningkatan Kesadaran Karyawan terhadap Keamanan Siber
Dalam sistem kerja hibrid, karyawan bisa dikatakan sebagai garis pertahanan pertama sebuah perusahaan dalam menghadapi ancaman siber.
Oleh karenanya, penting bagi perusahaan untuk mengedukasi, melatih, serta mendukung karyawan mereka dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam menjaga keamanan siber mereka.
Hal ini dapat dilakukan oleh perusahaan dengan cara memberikan Cyber Security Training kepada seluruh karyawan mereka, tidak hanya pada tim IT.
2. Menerapkan Postur Keamanan Informasi yang Tepat
Menyesuaikan sistem kerja hibrid dengan perencanaan keamanan informasi di perusahaan, yang dapat dilakukan mulai dari audit dan analisa terhadap sistem keamanan, Cyber Incident Response Plan (CIRP) sebagai panduan dalam mitigasi insiden keamanan, serta Business Continuity Plan (BCP) agar proses bisnis tetap dapat berjalan dengan baik dalam kondisi insiden.
Dengan perencanaan, pengembangan tim dan konsultan keamanan yang tepat, perusahaan dapat mewujudkan infrastruktur siber yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Baca Juga: 130 ribu Nomor WhatsApp dari Indonesia Diduga Bocor, Ada 83 Negara Lain!
3. Penerapan Sistem Keamanan Proaktif
Infrastruktur siber yang tangguh harus dimulai dengan menyediakan gadget atau hardware seperti tablet dan laptop yang dilengkapi dengan sistem keamanan terintegrasi.
Selain itu, gadget milik perusahaan juga harus bisa dipantau oleh tim keamanan perusahaan.