Nextren.com - FBI mengungkapkan seorang mantan eksekutif Twitter memberitahu bahwa terdapat setidaknya satu agen China yang bekerja di perusahaan Media Sosial Twitter. Hal ini diungkap oleh seorang pelapor bernama Peiter Zatko yang merupakan peretas terkemuka yang sebelumnya menjabat sebagai kepala keamanan Twitter.
Kesaksian Zatko mengenai masalah keamanan serius di Twitter ini ia ungkapkan pada Selasa di Komite Kehakiman Senat Amerika, Selasa (13/9/2022)Dalam keterangannya, ia menyatakan bahwa ada beberapa karyawan Twitter yang khawatir bahwa keberadaan mata-mata ini dapat membuat pemerintah China mengumpulkan data pengguna perusahaan.
Baca Juga: Dituduh Jadi Mata-mata China, Bos Huawei Tantang Pengguna Cek ke Lab
Dikutip dari Reuters, Ia menyebutkan bahwa ada perdebatan internal karena beberapa pihak ingin memaksimalkan peluang pendapatan iklan dengan pengiklan dari China.
"Ini adalah sebuah teka-teki internal yang cukup besar," tambahnya.
Perdebatan ini muncul karena banyaknya ketakutan apabila hal ini akan meningkatkan ketegangan geopolitik AS dan China.
Diketahui, China sendiri kini menjadi salah satu negara patner iklan Twitter dengan pertumbuhan yang sangat besar.
Zatko mengatakan seminggu sebelum ia dipecat oleh Twitter di bulan Januari, ia mengetahui bahwa FBI telah mewanti-wanti perusahaan itu.
Hal ini karena terdapat mata-mata Kementrian Keamanan Negara China atau MSS yang masuk dalam daftar gaji karyawan di Twitter.
Zatko juga membeberkan percakapannya dengan eksekutif Twitter lain tentang kekhawatiran adanya seorang agen asing di tubuh Twitter ini.
Baca Juga: Laporan Fitur Terbaru Twitter Sepanjang Tahun 2022, Bermanfaat Semua!