Nextren.com -Perang Rusia dan Ukraina masih berkecamuk dan masih belum ada tanda-tanda perdamaian dari kedua negara.
Ukraina terus berupaya mempertahankan kedaulatan negaranya dari agresi Rusia dengan bantuan persenjataan dan peralatan militer dari NATO.
Namun, bantuan persenjataan dan peralatan militer dari NATO ini berpotensi terganggu karena Rusia mulai menargetkan penyerangan terhadap pengiriman bantuan senjata.
Baca Juga: Rusia Was-was, Inggris dan Jepang Bakal Teken Perjanjian Pertahanan Baru
Dilansir dari Euronews, Rusia akan menghancurkan pengiriman bantuan senjata dan militer NATO untuk Ukraina.
Pada hari Rabu (4/5), Rusia mengatakan bahwa mereka telah menembakkan 2 rudal jelajah Kalibr ke Ukraina dari kapal selam di Laut Hitam.
Penembakan rudal jelajah tersebut ditujukan untuk menyerang pengiriman senjata NATO ke Ukraina.
Baca Juga: Rusia Pamer Torpedo Nuklir 'Poseidon': Bisa Picu Tsunami 500 Meter Hingga Radiasi Mematikan
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu juga mengulangi peringatan bahwa Rusia akan berusaha untuk menghancurkan konvoi pengiriman senjata ke Ukraina.
Penghancuran pengiriman bantuan senjata ini menjadi prioritas Rusia setelah banyak negara Barat yang meningkatkan pemberian bantuan senjata ke Ukraina.
"Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya terus memompa senjata ke Ukraina," ujar Shoigu dalam konferensi pejabat Kementerian Pertahanan.
"Kami melihat setia pengangkutan Aliansi Atlantik Utara yang tiba di wilayah negara dengan senjata atau bahan yang ditujukan untuk tentara Ukraina sebagai target untuk dihancurkan," sambgun Shoigu.