Follow Us

Data Saudi Aramco Disandera Hacker, Minta Tebusan Rp 700 Miliar

None - Sabtu, 24 Juli 2021 | 21:27
Ilustrasi kilang minyak
(AP PHOTO / GERALD HERBERT)

Ilustrasi kilang minyak

Perusahaan energi memang kerap menjadi sasaran serangan siber. Sebelumnya, Colonial Pipeline, perusahaan sistem pipa minyak berbasis di Houston, Texas, AS, pada Mei 2021 lalu juga menjadi korban peretasan dan pemerasan.

Baca Juga: EA Akui Ada Data Penting Game FIFA 21 dan FrostBite Dicuri Hacker

Lebih dari 100 GB data informasi milik perusahaan dikuasai oleh peretas, sehingga membuat perusahaan itu menghentikan jaringan distribusi minyaknya di AS, sehingga pasokan minyak berkurang di kawasan timur Amerika Serikat.

CEO Colonial Pipeline dikabarkan membayar tebusan 4,4 juta dollar AS (sekitar Rp 63 miliar) kepada kelompok peretas Rusia, DarkSide.

Perusahaan di Timur Tengah juga menjadi semacam magnet bagi peretas, menurut laporan dari PricewaterhouseCoopers LLP.

Tidak jelas siapa yang berada di balik insiden Aramco ini.

Namun para peneliti siber mencatat bahwa serangan itu bukan bagian dari ransomware, di mana peretas menggunakan malware untuk merebut data pengguna, dan hanya melepaskannya setelah uang tebusan dibayarkan.

Peretas juga dikabarkan tidak mengklaim sebagai bagian dari kelompok peretas ransomware yang dikenal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hacker Sandera Data Saudi Aramco, Minta Tebusan Rp 700 Miliar "Penulis : Reska K. Nistanto

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular