Bukan hanya itu, Facebook juga menyatakan telah menghapus lebih dari 12 juta konten dengan informasi yang salah tentang pandemi dan vaksin.
"Terlepas dari semua upaya ini, ada beberapa yang percaya bahwa kami memiliki kepentingan finansial untuk menutup mata terhadap informasi yang salah," tulis Wakil Presiden Facebook, Guy Rosen dalam unggahan.
Baca Juga: Facebook Buka Suara Soal Error yang Dialami WhatsApp dan Instagram
Ia menambahkan, "Kebalikannya benar. Kami memiliki setiap motivasi untuk menjaga kesalahan informasi dari aplikasi kami dan kami telah mengambil banyak langkah untuk melakukannya dengan menghorbankan perumbuhan pengguna dan keterlibatan."
Keberhasil Facebook dalam mengatasi permasalahan disinformasi ini diketahui berkat bantan sistem AI yang telah meringankan kerja perusahaan.
Facebook pun mengatakan telah menghapus lebih dari 100 jaringan perilaku tidak autentik terkoordinasi dari platformnya selama tiga tahun terakhir.
Baca Juga: Donald Trump Ingin Buat Platform Media Sosial, Akan Seperti Apa?
Komitmen yang dijalankan oleh Facebook ini memang telah digaungkan sejak awal masa pandemi.
Mark Zuckerberg, selaku CEO Facebook juga akan menjadi salah satu petinggi perusahaan teknologi yang akan bersaksi pada sidang kongres yang berfokus pada penyebaran disinformasi di platform online.
(*)