Tetapi pengguna juga masih bisa untuk melihat balasan dari pengguna lain yang memiliki sudut pandang berbeda.
Berdasarkan laporan Twitter, pengguna merasa lebih aman karena terlindungi dari spam dan kekerasan.
Baca Juga: Dalang Pembobolan Akun Twitter Tokoh Dunia Ternyata Pernah Curi Bitcoin
Pengguna yang memiliki keinginan membalas sebuah Tweet untuk mengganggu esensi dari percakapan, pada akhirnya tidak berniat mencari cara lain untuk membalas Tweet tersebut.
Pengaturan ini juga mencegah rata-rata tiga orang yang berpotensi membalas Tweet dengan konten kasar, dan juga hanya menambah satu retweet dengan komentar yang berpotensi memiliki konten kasar.
Twitter juga tidak melihat adanya peningkatan pada jumlah pengiriman Direct Message yang tidak diinginkan oleh penerima pesan.
Pengaturan ini menjadi metode baru untuk meredam balasan yang mengganggu, terdapat 60% pengguna yang menggunakan pengaturan ini saat masa uji coba tidak menggunakan fitur bisukan atau blok.
Baca Juga: Tiga Orang Pemuda Jadi Otak Dibalik Peretasan Akun Twitter Tokoh Dunia
Dalam penjelasannya, pengguna bisa mendapat percakapan lebih bermakna karena bisa membagikan secara bebas tentang pemikiran mereka.
Sebagian orang menggunakan pengaturan ini untuk melakukan percakapan tentang topik-topik sensitif seperti politik dan masalah sosial.
Mereka yang memiliki banyak pengikut menggunakan pengaturan ini untuk berbagi lebih banyak tentang perasaan mereka, opini, dan berita pribadi.
Penelitian menunjukkan, bahwa pengguna memahami adanya pembatasan terhadap siapa yang dapat membalas tweet dengan pengaturan percakapan ini.