Follow Us

IBM Mengaku Tidak Mau Lagi Kembangkan Teknologi Pengenalan Wajah

Zihan Fajrin - Selasa, 09 Juni 2020 | 12:24
Face Unlock
Infinix

Face Unlock

Dalam surat Krishna juga mengadvokasi reformasi kepolisian, dengan alasan bahwa lebih banyak kasus pelanggaran polisi harus ditempatkan di bawah pengadilan federal dan bahwa Kongres harus membuat perubahan pada doktrin imunitas yang berkualitas, di antara langkah-langkah lainnya.

"Kita perlu menciptakan jalur yang lebih terbuka dan adil bagi semua orang Amerika untuk memperoleh keterampilan dan pelatihan yang dapat dipasarkan," ujar Krishna

Baca Juga: Gara-Gara Banyak Akun Palsu, Aplikasi Kencan Tinder Hadirkan Fitur Verifikasi Wajah

Ia juga menyarankan Kongres mempertimbangkan untuk meningkatkan model sekolah P-TECH secara nasional dan memperluas kelayakan untuk Pell Grants.

Software pengenalan wajah telah meningkat pesat selama dekade terakhir berkat kemajuan AI atau kecerdasan buatan.

Tetapi teknologi tersebut sering disediakan oleh perusahaan swasta dengan sedikit peraturan atau pengawasan federal.

Dengan begitu, teknologi telah terbukti menderita bias sepanjang umur, ras, dan etnis, yang dapat membuat alat tidak dapat diandalkan untuk penegakan hukum dan keamanan dengan matang untuk potensi pelanggaran hak-hak sipil.

Baca Juga: Microsoft Hentikan Investasi di Perusahaan Pengenal Wajah Asal Israel

Pada Desember 2019, penelitian dari National Institute of Standards and Technology mengungkapan sebagai contoh, bukti empiris untuk keberadaan berbagai akurasi di seluruh perbedaan demografis ialah di sebagian besar algoritma pengenalan wajah yang saat ini dievaluasi.

Teknologi juga mendapat kecaman karena perannya dalam pelanggaran privasi.

NIST tidak menyebutkan Amazon dalam persoalan ini.

Mengutip The Verge, Amazon merupakan salah satu dari sedikit perusahaan teknologi besar yang menjual software pengenalan wajah kepada penegak hukum.

Source : The Verge

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest