Padahal, hal tersebut sudah diklarifikasi olwh pihak TikTok beberapa waktu lalu melalui blog resminya.
Baca Juga: Hati-Hati! Viral di TikTok Ada Kamera Pengintip Dipasang di Speaker Hotel
Pada unggahannya, TikTok mengatakan bahwa pihaknya masih tetap menjaga keamanan data penggunanya.
Database yang ada pada aplikasi TikTok juga dikatakan tersimpan di luar Tiongkok.
Sebagai contoh, puhak perusahaan sempat membocorkan bahwa data pengguna aplikasi tersebut ada yang disimpan di negara Singapura.
Namun apadaya, nampaknya apa yang dilakukan oleh TikTok adalah sia-sia.
Baca Juga: Konten Kreator TikTok Buat Video Edukasi Terkait Virus Corona
Pihak Amerika masih memiliki rasa khawatir yang berlebihan terhadap eksistensi yang dimiliki oleh TikTok.
Keputusan yang dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat ini dimunculkan hanya berselang satu harisetelah pihak TikTok mengumumkan "Transparation Center".
Itu adalah sebuah program baru yang dimiliki TikTok untuk mengurangi kehawatiran pengguna terkait kebocoran data pribadi.
Mengutip dari Engadget, pihak TikTok ternyata memberikan sebuah statement untuk menanggapi upaya Amerika tersebut.
Baca Juga: Kini Orangtua Bisa Kontrol Anak Main Tiktok, Lewat Fitur Safety Mode Family