Dia menambahkan, preferensi konsumen untuk memilih layanan Go-Jek ditunjukkan David lebih tinggi, yaitu mencapai 36% dari total responden.
Sedangkan pengguna layanan Grab menunjukkan angka 32%, dan yang memanfaatkan Gojek dan Grab mencapai 32%.
Baca Juga: Calon Penumpang Wanita Bakal Bisa Cari Driver Wanita di Ojek Online Grab
Diantara pengguna ojek online, survei menunjukkan layanan Go-Ride dari Go-Jek dinilai lebih aman (56%). Sementara kompetitornya di industri ini, Grab Bike, diapresiasi dengan skor 44% untuk aspek keamanan.
Di satu sisi, survei mencatat preferensi konsumen untuk memilih layanan Grab lebih tinggi pada aspek keterjangkauan tarif (lebih murah), yakni mencapai 53%, dibandingkan Go-Jek yang mencatat angka 47%.
Sedangkan, KRL dan bus trans (busway) dipilih responden dikarenakan kemampuannya dalam memenuhi aspek keselamatan dan keamanan konsumen, selain juga dapat diandalkan untuk ketepatan waktu layanannya.
Baca Juga: Cara Menghindari Potongan Saldo OVO yang Dicuri Driver Ojol Nakal
Khusus KRL, kebijakan pemerintah untuk membangun moda transportasi yang terintegrasi dengan transportasi publik lainnya, menjadikan KRL sebagai salah satu moda transportasi yang cukup populer digunakan oleh konsumen.
Dari sisi gender, perempuan yang paling banyak menggunakan transportasi online.
Pada saat yang bersamaan, berdasarkan risiko keamanan, konsumen perempuan lebih rentan mengalami berbagai tindak kekerasan, pelecehan, kehilangan maupun kecelakaan.
Eksposur tertinggi terhadap risiko keamanan yang dialami konsumen perempuan adalah terhadap risiko kecelakaan.
Baca Juga: Transportasi Online Bistar Bebaskan Seragam dan Tarif, Target 20 RIbu Driver