Hal ini menunjukkan bahwa pasar digital Indonesia akan terus meningkat. Data ini juga didukung oleh global survei yang dilakukan oleh Pure Storage, sebuah lembaga survei independen yang dilakukan terhadap pemimpin TI di lebih dari 9,000 perusahaan-perusahaan secara global, termasuk 3,000 perushaan-perusahaan di Asia Pasifik dan Jepang (APJ), 79% dari bisnis di Indonesia sedang melirik layanan digital untuk mendorong percepatan inovasi di perusahaan-perusahaan mereka, sementara 71% perusahaan beranggapan layanan digital akan membuat perusahaan mereka menjadi lebih kompetitif.
Tetapi di saat yang bersamaan, banyak perusahaan di Indonesia belum siap menghadapi persaingan secara digital. Walaupun mereka sadar akan pentingnya melakukan perubahan di era digital, banyak perusahaan yang belum paham servis digital apa yang mereka butuhkan.
Tema utama yang mengusung ajakan kepada korporasi-korporasi di Indonesia untuk melakukan revolusi strategi digital membuat konferensi ini menjadi penting bagi dunia usaha untuk mempercepat lompatan digitalnya saat ini dan tidak bisa berleha-leha dalam menghadapi gangguan-gangguan digital yang sedang terjadi di semua sektor industri saat ini.
Diharapkan dengan penyelenggaraan NTT Summit 2017, NTT Indonesia siap menjadi mitra korporasi-korporasi Indonesia agar percepatan lompatan teknologi digital yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan tepat sasaran sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar di Indonesia dari masing-masing sektor industri, seperti yang diungkap oleh Mizuho Tada, Presiden Direktur NTT Indonesia.
(BACA:Spesifikasi Samsung Galaxy J7 Prime 2, Dirilis di India Rp 2 Jutaan)
Selain itu, lewat konferensi ini, NTT Indonesia juga ingin menekankan servis dan layanan mereka yang akan memudahkan banyak perusahaan di Indonesia untuk mencapai target bisnis mereka, yang meliputi: aplikasi, database, 3rd party software, perangkat keras dan sistem operasi, data center, sampai keamanan siber yang berlaku baik secara lokal maupun global.
NTT Indonesia juga akan memperkenalkan layanan baru mereka berupa layanan CloudConnect service. Layanan ini memungkinkan banyak perusahaan melakukan koneksi ke layanan cloud papan atas yang ada di seluruh dunia, seperti Amazon, Google, Microsoft, Alibaba, dan lainnya.
Pada NTT Summit 2018, Frost & Sullivan juga memberikan tren dan teknologi yang relevan pada industri dan pasar Indonesia serta implikasi-implikasi terhadap kompetisi bisnis di Indonesia dan secara global. Ajay Sunder, Vice President Digital Transformation, Frost & Sullivan, Asia Pacific berkata bahwa ekonomi Digital Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang agresif di beberapa tahun belakangan dengan berbagai sektor seperti Ecommerce , Cloud services , Managed services yang menunjukkan pertumbuhan double digit.
Perusahaan-perusahaan di Indonesia menyadari pentingnya transformasi digital tidak hanya untuk optimalisasi biaya tetapi juga kesempatan-kesempatan yang diberikan dalam menghasilkan aliran-aliran revenue baru. Dalam sebuah studi yang baru dilakukan oleh Frost & Sullivan, 46% dari perusahaan-perusahaan di Indonesia menekankan bahwa pertumbuhan adalah tantangan terbesar dan mereka sedang mencari teknologi digital untuk membantu mereka tumbuh dan melakukan perluasan lebih cepat.
(BACA:Gibran Anak Jokowi Jualan Kaos Menteri Susi, Begini Cara Pesannya)
Percepatan transformasi digital di Indonesia penting dilakukan dengan lancar. Perusahaan yang ingin melakukan transformasi digital penting untuk bermitra kerja dengan perusahaan terdepan yang telah memiliki pengalaman puluhan tahun membantu perusahaan-perusahaan global bertransformasi secara digital.