Nextren.grid.id – Dunia sedang mengalami perubahan ke arah yang lebih maju, berkat teknologi yang semakin berkembang dengan pesat.
Namun seiring dengan perkembangan tersebut, kita juga harus terus mengantisipasi segala macam perubahan dan beradaptasi bersamanya.
Untuk itulah, mengapa ada semakin banyak perusahaan teknologi yang menawarkan jasa dan layanan untuk memersiapkan bisnis kita ataupun perusahaan kita untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman.
(BACA:Cara Mengetahui Komentar di Grup WhatsApp Sudah Dibaca atau Belum)
NTT Indonesia, sebuah perusahaan yang secara penuh dimiliki oleh NTT Communications (NTT Com), dan merupakan perusahaan terdepan di infrastruktur teknologi informasi, menyelenggarakan NTT Summit 2018 di Shangri La Jakarta. NTT Summit 2018 mengangkat tema: Conquer the Digital Barriers: Time to Revolutionize Your Digital Strategy.
NTT Indonesia menekankan bahwa waktunya telah tiba bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia agar mulai mengimplementasikan infrastruktur digital yang kuat untuk merancang strategi digital yang tepat guna dalam berkompetisi di pasar global dengan berbagai tantangan di era digital ini.
Perwakilan dari Rudiantara, Menteri Komunikasi & Informatika, Republik Indonesia, menyatakan dalam Keynote Speech-nya bahwa infrastruktur Teknologi, Informasi dan Komunikasi di Indonesia telah disiapkan dengan infrastruktur yang solid dan mumpuni pada prediksi transformasi digital yang sedang terjadi secara cepat saat ini.
Indonesia membidik untuk menjadi ekonomi digital terbesar di tahun 2020, namun juga menargetkan menjadi tulang punggung negara dalam menghadapi era digital ekonomi ini. Pemerintah telah mempersiapkan infrastruktur TIK yang kuat dan Rudiantara berharap akan menumbuhkan tingkat kompetisi Indonesia di semua sektor industri di pasar global.
Peningkatan transaksi digital menjadi salah satu tolok ukur kesiapan Indonesia. Menurut Frost & Sullivan, telah diprediksi bahwa transaksi e-commerce di Indonesia akan mencapai 182 Trilyun Rupiah pada 2018 dan Indonesia akan memiliki lebih dari 35% GMV (Gross Merchandise Volume) di Asia Tenggara.
(BACA:Inilah Tiga Seri OPPO F7 dan Jadwal Rilisnya di Pasar Tanah Air)