Follow Us

Startup "Uber untuk Kesehatan" Wakili Indonesia Ke Swiss

Fatimah Kartini Bohang - Senin, 14 September 2015 | 13:51
Pendiri dan CEO ProSehat Gregorius Bimantoro
Fatimah Kartini Bohang

Pendiri dan CEO ProSehat Gregorius Bimantoro

Startup "ProSehat" didaulat sebagai pemenang "Seedstars World Jakarta", Minggu (13/9/2015) di Conclave, Jakarta. Selanjutnya, ProSehat akan mewakili Indonesia ke "Seedstars World" global yang digelar di Swiss pada Maret 2016.

Jika menang pada level global, ProSehat akan mendapat pendanaan 500 ribu dollar AS atau senilai Rp 7,1 miliar. Lalu, kemudahan apa sebenarnya yang ditawarkan ProSehat?

"Bisa dibilang kami adalah Uber untuk healthcare," kata pendiri sekaligus CEO ProSehat, Gregorius Bimantoro.

Bima, begitu ia kerap disapa, ingin menciptakan pengalaman mencari, memesan dan membeli obat terasa gampang. Bekerjasama dengan dokter, apotek dan layanan ekspedisi, ProSehat diproyeksikan sebagai marketplace obat dengan pengantaran secepat mungkin.

Selama ini, setelah konsultasi dokter, pasien umumnya harus menunggu resep. Kemudian resep itu ditebus sendiri di apotek.

Kalau obatnya ada, pasien harus menunggu hingga dua jam untuk membawa pulang obat. Jika obat tak tersedia di satu apotek, pasien harus berkeliling mencari obat yang dianjurkan dokter.

"Padahal pasien kan harusnya istirahat. Kasihan kalau masih harus pusing menunggu obat atau memikirkan harus mencari obat ke mana," kata Bima.

Dengan ProSehat, pasien cukup memasukkan resep dokter ke sistem. Selanjutnya, ProSehat akan mencarikan obat yang diminta dan mengirimkan obat itu ke rumah pasien.

"Obat paling lama diantarkan dalam waktu empat jam. Itupun kalau obatnya susah dicari. Pokoknya setelah konsultasi dokter pasien langsung pulang istirahat di rumah," Bima menuturkan.

Untuk sementara, ProSehat belum memiliki aplikasi, melainkan hanya situs informasi. Pasien harus menjepret resep secara manual dan mengirimkannya ke akun BBM, Line atau WhatsApp ProSehat.

Ke depan, Bima dan tiga pendiri lainnya akan memperbaiki sistemnya dan menggodok aplikasi yang mumpuni untuk konsumer. "Kira-kira dua bulan ke depan akan kami luncurkan," ia menjelaskan.

Target Bima selanjutnya adalah memapankan kerjasama dengan lebih banyak dokter, apoteker, serta layanan pengantaran barang.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest