“Kami ingin menjadi bagian dari perjalanan ini dengan menawarkan pengalaman baru yang menggabungkan sejarah, cagar budaya, dan teknologi.”
Salah satu produk unggulan yang digunakan di Museum Nasional Indonesia adalah proyektor High Brightness EB-PQ2220B, yang memiliki kecerahan 20.000 lumens dan resolusi 4K. Proyektor ini menawarkan kualitas gambar yang sangat tajam dan realistis, bahkan untuk instalasi besar di ruang terbuka.
Baca Juga: Begini Cara Melihat Dinosaurus Secara 3D Lewat Google Arts dan Culture
Proyek transformasi Museum Nasional Indonesia juga melibatkan banyak pihak, termasuk Indonesian Heritage Agency (IHA), ahli cagar budaya, dan sejarawan. Kolaborasi multi-stakeholder ini berperan penting dalam merancang konsep museum yang lebih dinamis dan relevan dengan perkembangan zaman.
Salah satu tujuan utama dari pembaruan ini adalah menarik minat generasi muda yang cenderung lebih tertarik pada konten digital dan interaktif. Dengan teknologi proyektor 3LCD dari Epson, museum dapat menampilkan pameran dalam format visual yang lebih menarik, seperti pemetaan 3D, video, dan instalasi imersif lainnya.
Teknologi ini memungkinkan museum untuk menyampaikan sejarah dan budaya Indonesia dengan cara yang lebih relevan bagi generasi yang tumbuh di era digital.
Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dan integrasi teknologi canggih, Museum Nasional Indonesia kini telah menjadi ruang yang tidak hanya menampilkan artefak sejarah, tetapi juga memberikan pengalaman visual yang mendidik dan menghibur. Transformasi digital ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik museum, baik bagi generasi muda maupun keluarga.
Museum Nasional Indonesia, dengan dukungan teknologi dari Epson, kini siap menghadirkan pengalaman yang tidak hanya imersif tetapi juga inspiratif, menggabungkan seni, sejarah, dan teknologi untuk memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi setiap pengunjung. (*)