Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.
Nextren.com -Kemarin (23/2) IndoTelko hadirkan talkshow bertema "Entering Telecommunication Convergence Era, How to Respond?" yang dihadiri oleh pengamat dan beberapa orang penting.
Dihadiri oleh Guntur Siboro, Praktisi Digital, Piter Abdullah, Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Heru Sutadi, Direktur Eksekutif ICT Institute, dan Niko Margonis, Analisis BRI Danareksa.
Guntur sempat menyebutkan perusahaan telekomunikasi perlu berpikir matang dalam memilih rencana masa depan.
Baca Juga: Kebutuhan Makin Besar, Konvergensi Layanan Telekomunikasi Tidak Dapat Ditolak
Melihat beberapa perusahaan telekomunikasi seperti Telkomsel yang memiliki layanan IndiHome, lalu Indosat dengan HiFi, XL Axiata dengan FirstMedia, dan Smartfren dengan MyRepublic menimbulkan pertanyaan.
Fixed-Mobile Convergence (FMC) yang telah mereka lakukan apakah akan terus berjalan atau memilih mengembangkan 5G, 6G atau 7G, dan lalu melakukan service bundling?
Heru yang merupakan Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI menjelaskan pada dasarnya tren telekomunikasi adalah transformasi yang arahnya efisiensi, sehingga operator fokus berikan layanan yang semakin baik ke masyarakat.
Saat ini, penetrasi layanan mobile mulai turun sementara pasar fixed boradband masih berpeluang tumbuh.
Baca Juga: Persiapan IOH di Libur Tahun Baru 2023, Perkuat Jaringan Demi Konsumen
Pasar rumah tangga Indonesia sekitar 45 juta sementara layanan fixed braodband baru menjangkau 10 juta subscriber sehingga masih bisa bertumbuh hingga 20 juta subscriber dalam beberapa waktu mendatang.