Namun, tawaran dan niat baik sang triliuner itu ditolak secara halus oleh pemerintah Turki.
Pemerintahan Erdogan mengatakan bahwa mereka telah memiliki cukup kapasitas satelit di negaranya.
Mereka juga menerangkan bahwa setiapstasiun satelit yang kini dapat bekerja walau dengan tenaga baterai.
Sampai saat ini, gempa terus terjadi di wilayah Turki dan negara tetangganya seperti Suriah hingga lebanon.
Kini gempa tersebut telah merenggut lebih dari 1.200 korban tewas dan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Starlink sendiri adalah sebuah sistem satelite internet yang dikembangkan oleh SpaceX milik Elon Musk.
Walau memiliki bentuk yang portabel, layanan ini mampu menangkap ribuanjaringan satelite yang mengitari bumi dengan mudah.
Ini memungkinkan pengguna di daerah pedesaan dan terpencil mengakses internet dengan kecepatan tinggi.
Baca Juga: Internet Satelit Starlink Milik Elon Musk Mulai Aktif di Indonesia Meski Masih Terbatas
Berikut adalah beberapa alasan alat ini cocok untuk digunakan di daerah bencana seperti gempa Turki kali ini:
- Ketersediaan: Starlink dapat bekerja dengan baik di daerah yang terkena bencana, seperti gempa bumi, banjir, dan tornado, dimana jaringan internet tradisional sering mengalami gangguan.
- Kemampuan operasi: Starlink memiliki kemampuan untuk memulihkan koneksi internet dengan cepat setelah terjadi bencana.