Nextren.com - John Carmack, pelopor pembuat teknologi virtual reality yang bergabung pada META setelah virtual reality di akuisisi USD 2 Milyar kini tidak lagi bekerja di META.
Sebelum bergabung di META ia adalah chief technology officer pertama Oculus pada tahun 2013, dimana ia menciptakan franchise Doom and Quake.
Kemudian pada tahun 2014, Facebook membeli Oculus dan pada 2019 ia bekerja sebagai Chief Technology Officer META hanya dalam kapasitas konsultasi.
Kala itu, John Carmack berfokus menjadi konsultan pada Artificial General Intelligence (AGI) yang mampu melakukan tugas manusia.
Setelah 10 tahun bekerja di META, mencoba untuk mengembangkan Artificial General Intelligence (AGI) hingga Virtual Reality, John Carmack memutuskan untuk mengundurkan diri.
Baca Juga: Anak Muda Kini Lebih Senang TikTok, Meta Ketar Ketir Audiens Mudanya Turun
Beberapa bulan terkahir ini META memang diketahui mengalami sejumlah masalah internal, bahkan META harus melakukan pemberhentian kerja kepada ribuan karyawannya.
Keputusan berat yang diambil META disebabakan salahnya menyusun strategi dalam menganalisis kondisi dan situasi pasar.
Kesalahan tersebut juga berdampak pada pemberhentian sejumlah proyek META, seperti hentikan proyek Smartwatch, Smart Display, serta Layar Pintar.
Sepertinya berbagai kemunduan yang terjadi pada META tersebut juga membuat John Carmack memutuskan untuk mengundurkan diri.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Bukan Lagi Salah Satu Dari 10 Orang Amerika Terkaya, Kok Bisa?
Dilansir dari engadget.com, kabar keluarnya John Carmack diketahui dari bocornya catatan internalnya kepada pers, dan dari sinilah kabar tersebut berasal.
Setelah banyak wartawan yang menanyakan terkait dengan kebenaran kabar tersebut, John Carmack mengkonfirmasinya melalui unggahan di media sosial.
Keputusannya untuk meninggalkan META ia umumkan pada Twitter dan Facebook-nya dan ia juga menuliskan sebuah catatan kepada anggota stafnya.
Dalam unggahan Facebook-nya ia mengatakan bahwa mengundurkan diri dari posisinya sebagai konsultan eksekutif untuk Virtual Reality (VR) META.
Selain itu ia juga menuliskan catatan kepada anggota stafnya yang berisikan curahan hatinya mengenai keefektifan perusahaan selama ia bekerja.
Dalam catatanya tersebut ia mengatakan bahwa keberhasilannya membuat streaming PC, efektivitas biaya, dan layar dengan resolusi hampir 4K, kala itu bisa berjalan lebih baik jika keputusan yang diambill saat itu berbeda.
Ia juga mengeluhkan dengan efisiensi yang dilakukan META, ia mengatakan bahwa META memiliki orang dan sumber daya yang sangat banyak, tapi sayangnya tidak mampu memaksimalkan berbagai upaya.
Bahkan ia mengatakan posisinya yang berada di level chief tidak mampu membuat perusahaan bergerak maju. Ia juga mencatat hanya ada sebagian perubahan kecil, namun hanya bisa berubah satu atau dua tahun setelah bukti masalahnya telah menumpuk.
Dalam akhir catatan tersebut ia mengatakan merasa lelah berada di posisi tersebut, namun ia tetap percaya bahwa teknologi Virtual Reality yang dikembangkan dapat memberikan nilai bagi banyak orang.