"Mereka (bot) men-tweet dengan kecepatan tinggi dan stabil sepanjang hari, menandakan adanya otomatisasi," tambahnya.
"Kemudian saya melihat jumlah tweet setiap akun dari waktu ke waktu. Menariknya, lebih dari 70% dari akun spam ini baru mulai men-tweetdengan jumlah masif baru-baru ini." Pungkasnya.
Bahkan seorang analis teknolgi bernama dong_mengyu dalam tweetnya menegaskan bahwa hal ini bukanlah kesengajaan.
Ia yakin bahwa aksi protes yang pecah di China adalah sebab kuat mengapa iklan berbau esek-esek tersebut muncul di Twitter.
Karenanya, tidak mengherankan jikalau banyak pihak yang menunjuk pemerintah China menjadi dalam di belakang semua ini.
Elon Musk sendiri tak ketinggalan mendapatkan kecaman karena terlihat seperti menghalangi suara pengunjuk rasa dengan spam.
Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menuduh sang bos Twitter itu mendukung aksi represif pemerintah China terhadap pengunjuk rasa.
Sampai berita ini dibuat, para aksi protes dikabarkan masih berlangsung dan spam di Twitter juga masih cukup tinggi.
Baca Juga: Harga Bitcoin Kembali Alami Penurunan, China Dituding Jadi Penyebab!
Nah itulah berita mengenai tindakan pemerintah China dalam menghalangi informasi seputar protes di China sobat Nextren.