Namun kurangnya karyawan berpengalaman menjadi masalah tersendiri dari Twitter.
Bahkan saat ini, satu-satunya petinggi yang masih bertahan di perusahaan hanyalahRobin Wheeler, Eksekutif Pengiklanan Twitter.
Hal tersebut membuat Twitter kini medapat pengawasan khusus dariFederal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat.
FTC menganggap pemecatan masal khususnya pada posisi-posisi penting tersebut memiliki resiko pelanggaran peraturan pemerintah AS.
Pihak pemerintah AS juga berdalih bahwa Twitter berkemungkinan meyalahgunakan informasi pribadi penggunanya kepada pengiklan.
Baca Juga: Balada Twitter India, 90 Persen Pegawainya Kena PHK Padahal Cuitannya Paling Ramai
Namun pengacara Elon Musk, Alex Spiro kini tengah melakukan "dialog yang konstruktif dan berkelanjutan" untuk masalah tersebut.
Spiro mengatakan bahwa Elon tidak takut dengan gertakan dari FTC, namun ia tidak dengan meberikan detail langkah lebih lanjut dari Twitter.
Dengan pemberitahuan dari Musk kepada para karyawannya ini membuktikan bahwa kini usahanya untuk membenahi keadadan finansial dan keamanan Twitter.
Justru kini popularitasnya semakin berkurang karena ditinggalkan para penggunannya karena masalah verifikasi (centang biru Twitter) dan tarif Twitter Blue yang semakin mahal.
Apakah setelah ini Twitter akan benar-benar masuk ke jurang kebangkrutan?
Buat yang penasaran dengan berita terbarunya, pantengin terus Nextren.com ya!