Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Cita-cita Elon Musk untuk Twitter: Menghentikan Kebencian dan Pecah-belah Masyarakat

Wahyu Subyanto - Minggu, 30 Oktober 2022 | 21:45
Ilustrasi Elon Musk dan logo Twitter
The Guardian

Ilustrasi Elon Musk dan logo Twitter

Tetapi dengan itu, kesempatan untuk berdialog hilang. Oleh sebab itu saya membeli Twitter.

Saya tidak melakukannya karena itu akan (dianggap) mudah. Saya tidak melakukannya untuk menghasilkan lebih banyak uang.

Saya melakukannya untuk mencoba membantu umat manusia yang saya cintai.

Dan saya melakukannya dengan kerendahan hati, mengakui bahwa kegagalan dalam mengejar tujuan ini, terlepas dari upaya terbaik kami, adalah kemungkinan yang sangat nyata.

Dikatakan bahwa Twitter jelas tidak bisa menjadi neraka yang bebas untuk berbuat apa saja, di mana apapun dapat dikatakan tanpa konsekuensi!

Selain mematuhi hukum negara, platform kami harus hangat dan ramah untuk semua.

Anda dapat memilih pengalaman yang Anda inginkan sesuai dengan preferensi Anda, seperti memilih, misalnya, menonton film atau bermain video game mulai dari segala usia hingga dewasa.

Saya juga sangat percaya bahwa periklanan, jika dilakukan dengan benar, dapat menyenangkan, menghibur, dan memberi tahu Anda.

Iklan dapat menunjukkan layanan atau produk atau perawatan medis yang Anda belum pernah tahu ada, tetapi tepat untuk Anda.

Agar hal ini benar, sangat penting untuk menunjukkan kepada pengguna Twitter iklan yang serelevan mungkin dengan kebutuhan mereka.

Iklan dengan relevansi rendah adalah spam, tetapi iklan yang sangat relevan sebenarnya adalah konten!

Pada dasarnya, Twitter bercita-cita menjadi platform periklanan paling dihormati di dunia yang memperkuat merek Anda dan mengembangkan perusahaan Anda.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x