Nextren.com -Persatuan aliansi NATO kembali terpecah karena masalah perbedaan kepentingan negara anggota.
Kali ini, NATO terpecah ketika Kanselir Jerman Olaf Scholz mengutuk bergabungnya Turki dengan aliansi sekutu Rusia dan China.
Olaf Scholz sangat kesal melihat Presiden Tayyip Erdogan berupaya bergabung dengan bada keamanan Asia Tengah yang dipimpin oleh Rusia dan China.
Baca Juga: NATO Ungkap Penyebab Kekalahan Pasukan Rusia di Perang Rusia dan Ukraina
Perlu diketahui, Akhir pekan lalu Erdogan mengatakan bahwa ia menargetkan keanggotaan Shanghai Cooperation Organisation (SCO) untuk Turki.
Ia mengungkapkan, hubungan Turki, Rusia, China dan negara-negara anggota SCO akan berbeda ke depannya.
"Hubungan kami dengan negara-negara ini akan dipindahkan ke posisi yang jauh berbeda dengan langkah ini," ujar Erdogan.
Ketika ditanya apakah maksudnya keanggotaan SCO, dia berkata "tentu saja, itu targetnya,".
SCO sendiri terdiri dari negara-negara yang memiliki kedekatan dengan Rusia dan China.
Adapun anggota SCO terdiri dari China, Rusia, India, Pakistan, Iran, Kirgistan, Tajikistan, Kazakhstan, dan Uzbekistan.
Baca Juga: Turki Bakal Gabung Sekutu Rusia dan China, Siap Berpaling dari NATO?