Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.
Nextren.com -Kasus kebocoran data 1,3 miliar registrasi SIM belum terselesaikan oleh pihak pemerintah hingga pakar turun suara.
Menurut pakar terdapat alasan kebocoran data 1,3 miliar registrasi SIM bisa terjadi di Indonesia.
Alfons Tanujaya, pakar keamanan data Vaksincom, mengatakan bahwa kebocoran data 1,3 miliar registrasi SIM terjadi karena dua nomor bisa mendaftar dengan KTP yang sama.
Baca Juga: Apesnya Pemilik Nomor HP Indonesia : Dipaksa Daftar, Kini Bocor dan Dijual Online
Hal ini ditemukan ketika Alfons memeriksa sendiri data yang diumumkan oleh Bjorka sejak 31 Agustus 2022
Bjorka ternyata tidak hanya menjual data registrasi SIM seharga US $ 50.000, tetapi juga membagikan data gratis sebagai bukti sebanyak 2 juta pendaftaran SIM beserta data pelengkap seperti NIK, Nomor Telepon, Provider Telko dan tanggal pendaftaran.
"Data tersebut didapatkan pada bulan Agustus 2022, jadi masih hangat dan cukup baru," ujar Alfons dalam laporannya kepada Nextren, (6/9).
Dengan data gratis tersebut, Vaksincom meneliti kebenaran data yang dijual oleh Bjorka.
Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison Bantah Kebocoran 1,6 Miliar Data SIM Card: Bukan Data dari Indosat
Data sampel yang diberikan memiliki nama file phone2Monly.csv berukuran 143,2 MB.