Nextren.com -Krisis keamanan di kawasan Eropa Timur semakin keruh dengan konflik-konflik baru yang muncul karena perang Rusia dan Ukraina.
Perang Rusia dan Ukraina menimbulkan kekhawatiran dari negara-negara Eropa Timur terkait ambisi Rusia dalam memperluas invasinya.
Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memberikan peringatan keras kepada Moldova yang merupakan bekas negara bawahan Uni Soviet.
Baca Juga: Setelah Jerman Menderita, Kini Putin Dituduh Menghukum Prancis Lewat Gas
Dilansir dari Reuters, Sergei Lavrov pada hari Kamis (1/9) memperingatkan bahwa Moskow akan mengambil langkah perang jika Moldova terus mengancam pasukan perdamaian Rusia di wilayah Transdniestria.
Mosvow tak segan-segan mengerahkan pasukan militer yang lebih besar untuk melindungi pasukan peradamaian Rusia.
"Semua orang harus memahami bahwa setiap tindakan yang akan mengancam keamanan pasukan kami (diTransdniestria) akan dianggap sebagai serangan terhadap Rusia," ujarnya.
Lavrov juga menyebutkan peristiwa di Ossetia Selatan sebagai pengingat bagi Moldova agar tak 'bermain api' dengan Rusia.
"Seperti yang terjadi di Ossetia Selatan ketika pasukan penjaga perdamaian Rusia diserang oleh mantan Presiden Georgia Mikheil Saakashvili," sambung Lavrov.
Sebagai informasi, peristiwa Ossetia Selatan terjadi pada tahun 2008 dan mengakibatkan perang 5 hari antara Rusia dan Georgia.
Di perang tersebut, pasukan Rusia berhasil merebut beberapa kota Georgia. Setelah itu, Moskow mengakui Ossetia Selatan dan wilayah lain yang memisahkan diri dari Georgia sebagai wilayah merdeka.