Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com- Kejahatan digital ataucyber crime di Indonesia terus terjadi dan mengancam masyarakat yang menggunakan perangkat digital, salah satunya berupa penipuan M-Banking.
Baru-baru ini marak penipuan m-bankingBRI yang menggunakan metodesocial engineering (soceng).
Seperti yang kita tahu, soceng adalah salah satu metode kejahatan digital yang skemanya berjalan dengan cara menipu para korban melalui banyak hal.
Dan untuk kasus yang satu ini, kebanyakan nasabah m-banking BRI tertipu karena adanya pesan berantai yang mengatasnamakan diri sebagai pihak BRI.
Para nasabah ditipu dengan dimintai untuk melakukan pencatatan data karena adanya perbaikan sistem yang dilakukan oleh pihak BRI.
Baca Juga: Modus dan Antisipasi Begal Rekening yang Sedang Merajalela, Waspadalah!
Dengan masifnya korban yang mengalami hal tersebut, kasus ini pun telah disoroti oleh pakar keamanan data Vaksincom, Alfons Tanujaya.
"Pengguna Mobile Banking, harap berhati-hati dengan penipuan Rekayasa Sosial (Social Engineering) yang mengeksploitasi posisi nasabah yang lemah karena keputusan sepihak dari bank mengenakan biaya administrasi yang tinggi terhadap rekeningnya," tulis Alfons dalam siaran pers yang diterima Nextren, Minggu (26/6).
Lantas bagaimana bisa banyak nasabah m-banking BRI terjerat dengan tindakan soceng dari orang tidak bertanggung jawab tersebut?
Proses Penipuan Nasabah M-Banking BRI