Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com- Migrasi dari offline ke online atau yang biasa kenal dengan sebutan digitalisasi memang sudah tidak dipungkiri.
Selama masa pandemi, hampir seluruh sektor di Indonesia melakukan digitalisasi untuk bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada.
Namun dibalik itu semua, kerap muncul pula laporan kejahatan siber yang mengancam sistem keamanan digital.
Menurut data dari Interpol, ada sekitar 2,7 jutaransomware yang terdeteksi di negara ASEAN sepanjang tahun 2021.
Dan Indonesia tercatat sebagai yang terbanyak dengan jumlah 1,3 juta kasus.
Dengan banyaknya jenis dan metode kejahatan digital, Menlo Security hadir sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang keamanan data digital.
Menlo Security mengaku dapat mencegah serangan HEAT (Highly Evasive Adaptive Threats) di sistem keamanan digital dari sebuah perusahaan.
Dikatakan bahwa kebanyakan ancaman dan kejahatan siber yang terjadi di Indonesia menyasar perusahaan lama.
Baca Juga: Waspada! Ini Bahaya Cetak Kartu Vaksin Menurut Pakar Keamanan Digital
Hal itu diindikasikan bahwa kebanyakan perusahaan lama masih menggunakan jaringan dan infrastruktur keamanan jaringan yang tidak mampu lagi untuk mengakomodir cara kerja di saat sekarang.