Nextren.com -Pasca lebaran, perputaran karyawan perusahaan di Indonesia cenderung mengalami peningkatan.
Hasil Studi LinkedIn menyebutkan 1 dari 10 karyawan Indonesia berganti pekerjaan setelah Hari Raya Idul Fitri.
Fenomena perputaran karyawan ini menjadi tantangan cukup berat bagi perusahaan untuk mempertahankan karyawannya.
Baca Juga: Profil Jesse Choi Suami Maudi Ayunda, Bos Startup dan Investor Kripto
Hasil Survei Mercer mengungkapkan bahwa perputaran karyawan disebabkan oleh ketidakpuasan karyawan terhadap gaji.
Kemudian, alasan lain yang mendukung perputaran karyawan adalah benefit yang lebih baik di perusahaan lain.
"Selama pandemi, kami melakukan yang terbaik untuk mendukung perusahaan dengan mencoba membantu mengatasi beberapa masalah terbesar mereka termasuk tingkat perputaran dan retensi karyawan," ujar CEO Wagely Tobias Fischer.
"Solusi benefit karyawan kami memperkuat ikatan antara perusahaan dan karyawan mereka, sehingga hasilnya karyawan bertahan lebih lama, lebih terlibat, dan lebih puas dengan pekerjaan mereka," ujar Tobias dalam konferensi pers Jumat (20/5).
Baca Juga: Seiring Pengembangan Bisnis Digital Manufaktur, Startup Tjetak Resmi Berganti Nama menjadi Manuva
Namun, program benefit karyawan yang tersebut dianggap kurang optimal bagi perusahaan-perusahaan Indonesia.
Untuk itu,Wagely menggunakan teknologi Earned-Wage Access (EWA) sebagai solusi baru mengatasi fenomena perputaran karyawan di Indonesia.
EWA memungkinkan karyawan untuk mengakses dan menggunakan gajinya lebih awal.