Nextren.com - Kabar tentang penemuan alat pengubah air menjadi bahan bakar motor ramai diperbincangkan akhir-akhir ini media sosial.
Penemunya adalah Aryanto Misel, warga Lemahabang, Cirebon, Jawa Barat, yang menamakan alat temuannya Nikuba alias Niki Banyu.
Niki Banyu dalam bahasa Jawa berarti "ini air".
Pembuatnya mengklaim alat ini bisa mengubah air menjadi energi mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine, ICE) di motor atau mobil.
Namun, klaim itu dianggap tidak pas oleh Dr. Ing. Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Motor Bakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), sehingga dia merasa perlu meluruskan pemahaman terhadap teknologi air sebagai bahan bakar itu.
Baca Juga: Hati-Hati, Riset Buktikan Fitur Privasi Apple Bisa Dibobol Pengembang Aplikasi
Menurut Prof Yus, dilansir Gridoto (17/5), alat itu (Nikuba) sebenarnya menggunakan energi gas HHO, bukan H2 murni.
HHO (Hidrogen Hidrogen Oksigen) ini juga disebut sebagai gas Brown.
Alat pengubah air menjadi H2 atau HHO itu menurut Prof Yus tidak bisa menggantikan bahan bakar sepenuhnya di mesin pembakaran dalam.
Agar air bisa dipakai sebagai menjadi bahan bakar, maka perlu proses elektrolisis.
Nah, dalam proses elektrolisis itu unsur kimia air H2O akan dipecah hingga menghasilkan H2.
Untuk memproses elektrolisis air agar menghasilkan H2 sebanyak 1 kg dibutuhkan energi sebesar 180 MJ/kg, sehingga bisa digunakan energi pembakaran.