Nextren.com -Perang Rusia dan Ukraina masuk ke babak baru yang lebih mengkhawatirkan bagi seluruh warga dunia.
Pada hari Kamis (24/2), pasukan Rusia dilaporkan berhasil merebut reaktor nuklir Chernobyl di Ukraina.
Melansir dari Reuters, penasehat kantor kepresidengan Ukraina Mykhailo Podolyak mengkonfirmasi laporan tersebut.
"Mustahil untuk mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman setelah serangan yang sama sekali tidak berguna oleh Rusia," ujar Mykhailo Podolyak kepada jurnalis Reuters.
Baca Juga: Tak Hanya Militer, Serangan Cyber Rusia Menyasar Ratusan Komputer di Ukraina
Rusia disebut ingin mengendalikan reaktor nuklir Chernobyl untuk keperluan perang melawan Ukraina.
Beberapa pengamat mengungkapkan bahwa penguasaan reaktor nuklir Chernobyl ini bertujuan merupakan sinyal dari Rusia agar NATO tak ikut campur secara militer ke dalam perang Rusia Ukraina.
Podolyak menganggap bahwa serangan beruntun Rusia dan penguasaan Chernobyl merupakan ancaman besar bagi Eropa.
"Ini adalah salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini," ujar Podolyak seperti dilansir dari Reuters.
Baca Juga: 3 Senjata Sniper Rusia Paling Mematikan, Bisa Bunuh Musuh dari Jarak 7 Km
Jika ditelaah lebih dalam, pernyataan yang dilontarkan Mykhailo Pdolyak mengajak negara-negara besar Eropa untuk turut campur tangan di Perang Rusia Ukraina.
Pihak pemerintah Ukraina nampak sangat membutuhkan bantuan militer dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO untuk mempertahankan negaranya.