Nextren.com - Serangan Rusia ke Ukraina hari ini menjadi perhatian seluruh dunia.
Banyak pihak terpengaruh dengan memanasnya kondisi tersebut, apalagi AS dan NATO menjatuhkan banyak sanski bagi Rusia.
Tak hanya serangan militer, Rusia disinyalir juga melakukan serangan cyber ke Ukraina, meski mereka tidak mengakuinya.
Di tengah serangan militer Rusia, ratusan komputer di Ukraina diserang software atau program berbahaya yang bisa menghapus data yang tersimpan di perangkat yang terinfeksi.
Insiden ini sebenarnya bukan pertama kalinya terjadi karena serangan siber terjadi sejak beberapa minggu terakhir.
Baca Juga: Internet Korea Utara Mati Akibat Hacker Amerika, Ada Dendam Pribadi? Sejumlah pihak menduga serangan cyber ke Ukraina ini adalah ulah Rusia, namun Rusia membantah.
Serangan kali ini juga melibatkan software baru yang berbeda dengan sebelumnya, sehingga dinilai merupakan bagian dari gelombang peretasan intensif negara.
Menurut para peneliti di perusahaan keamanan siber ESET, sebuah program penghapus data sudah diinstal ke ratusan komputer di negara Ukraina.
Program itu juga sudah meluas ke seluruh Ukraina hingga Latvia.
"Kami melihat aktivitas di seluruh Ukraina dan Latvia," kata Vikram Thakur, peneliti keamanan siber di Symantec.
Dia juga menambahkan bahwa serangan meluas ke Lithuania.
Sejumlah peneliti keamanan siber meneliti program ini dan menemukan bahwa program penghapus data itu tampaknya telah ditandatangani secara digital oleh sertifikat yang diterbitkan untuk perusahaan Cyprus bernama Hermetica Digital. Setelah ditelurus, perusahaan tersebut didirikan di ibukota Cyprus, Nicosia.