Nextren.com - Berbicara tentang media sosial, tentunya tidak bisa dilepaskan dari nama Facebook.
Platform yang pertama kali dibentuk dan dikembangkan oleh Mark Zuckerberg ini sudah eksis dari tahun 2004.
Selamabelasan tahun, Facebook telah sukses mengumpulkan banyak pengguna di seluruh dunia.
Banyaknya pengguna ini tentunya berpengaruh terhadap pemasukan yang diterima oleh Facebook dan perusahaan induknya yang kini bernama Meta.
Baca Juga: Facebook Diprediksi Jadi Medsos Terbesar di 2022, Gimana Nasib TikTok?
WalaupunFacebook sudah sangat populer, hal itu tidak menjamin perusahaan raksasa asal Amerika Serikat ini bebas kerugian.
Laporan situsRecodejustru menujukkan bahwa Facebook dan Meta telah merugi dalam beberapa waktu terakhir.
Bahkan berdasarkan laporan keuangan minggu lalu, Facebook telah menelan kerugian sebesar 26%.
Dari berbagai macam faktor, Apple dan kebijakannya disebut-sebut sebagai penyebab kerugian besar Facebook.
Lebih tepatnya, Apple dan kebijakan App Tracking Transparency yang telah membuat Facebook menderita kerugian yang tidak sedikit nilainya. Selengkapnya dapat dibaca di halaman selanjutnya.
Sebagaimana diketahui, kebijakan App Tracking Transparency sudah diberlakukan sejak tahun 2020 lalu.
Kebijakan App Tracking Transparency berhubungan dengan banyaknya iklan-iklan yang sering tampil dan muncul di smartphone iPhone besutan Apple.