Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Cegah Startup Zombie, Ini 5 Kunci Mencari Product-Market Fit Bagi Startup Indonesia

Wahyu Subyanto - Senin, 06 Desember 2021 | 13:19
Ilustrasi startup
FILE Magz

Ilustrasi startup

Nextren.com - Pertumbuhan startup di Indonesia yang pesat tak lepas dari dukungan berbagai pihak dalam mengembangkan proses bisnisnya, salah satunya lewat program Startup Studio Indonesia (SSI).

Program SSI diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika sejak September 2020 untuk mendukung kemajuan ekosistem startup Indonesia.SSI menyediakan fasilitas dan akses bagi para pegiat early-stage startup untuk mengembangkan potensi bisnisnya.

Memasuki batch ketiga, penyelenggaraan program inkubasi Startup Studio Indonesia (SSI) oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI semakin berfokus dalam memberikan nilai tambah, bagi 15 startup early-stage yang terpilih menjadi finalis.

Sebagai bagian dari rangkaian pelatihan SSI, para founders startups ini mengikuti sesi 1-on-1 Coaching.

Baca Juga: Google Photos Rilis Fitur Locked Folder, Foto & Video Sensitif Lebih Aman!

Dalam sesi ini mereka dibina dan dilatih langsung oleh para veteran startup Indonesia, seperti Grady Laksmono, Co-founder Moka dan Head of Selly di GoTo Financial; Phil Opamuratawongse, Co-founder Shipper; serta Fajar Budiprasetyo, Co-founder dan CTO HappyFresh.

Fokus dan tema utama dalam batch ini adalah mencari Product-Market Fit (PMF), yaitu berbagai upaya penyempurnaan produk dan model bisnis dalam peningkatan kecocokan atau loyalitas/retensi pengguna terhadap produk, sebelum startup masuk tahap ekspansi pasar.

Mencari kecocokan atau fit tentu penting, karena menunjukkan seberapa jauh sebuah startup dapat memberikan solusi yang tepat bagi pasar yang ingin mereka layani.

Karena itu, fase PMF ini sangat krusial terutama bagi founders tingkat awal.

Di tahao ini mereka berupaya mempersolid tawaran produk digitalnya, agar betul-betul dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan pengguna.

Menurut riset CB Insights, tidak adanya kebutuhan pasar menjadi penyebab terbesar dari kegagalan sebuah startup (42%).

Artinya, startup telah menawarkan produk digital, namun frekuensi serta jumlah penggunanya tidak cukup besar untuk membuat perusahaan bisa bertahan dan berkembang.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x