Cara Kerja Kecurangan CPNS 2021 Memakai Aplikasi Remote Access

Nextren.com -Pelaksanaan Tes SKD CPNS 2021 diwarnai dengan sejumlah kecurangan di beberapa tempat ujian SKD CPNS 2021.

Tes SKD CPNS 2021 yang diklaim aman dari kecurangan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) ternyata masih bisa dibobol oleh oknum peserta tes CPNS

Setelah diselidiki oleh pihak BKN yang bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), kecurangan CPNS 2021 melibatkan aplikasi berbasis remote access.

Dugaan kecurangan pada tes SKD CPNS 2021 pada awalnya disoroti oleh akun Twitter @txtdrgmbk.

Akun tersebut memviralkan informasi seputar kecurangan seleksi CPNS di kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.

Kemudian, kecurangan juga terjadi di beberapa daerah di Sulawesi seperti Enrekang, Siddanreng Rappang, Mamuju, dan Mamasa.

Menariknya, mayoritas kecurangan melibatkan aplikasi berbasis remoteaccess.

Lantas, bagaimana cara kerja aplikasi remote access yang digunakan untuk berbuat curang di seleksi CPNS 2021?Yuk, lanjut ke halaman berikutnya.

Aplikasi remote accessadalah software yang memungkinkan pengguna untuk mengakses komputer atau laptop dari jarak jauh dari perangkat lain seperti HP dan Tablet.

Dengan menggunakan aplikasi remote access,peserta tes dapat menerima bantuan dari seseorang yang berada di lokasi berbeda.

Orang tersebut dapat mengakses komputer yang sedang digunakan peserta ujian saat tes berlangsung.

Kemudian, orang tersebut bisa membantu peserta ujian untuk menyelesaikan soal-soal ujian CPNS yang tengah ia kerjakan.

Dalam beberapa kasus, pihak yang membantu peserta seleksi CPNS melakukan kecurangan berjumlah lebih dari satu orang.

Hal tersebut bertujuan untuk mempercepat pengerjaan soal.

Aplikasi remote access banyak tersebar di internet secara gratis ataupun berbayar.

Berikut merupakan contoh aplikasi remote accessyang populer digunakan:

TeamViewer
Getscreen.me
Zoho Assist
Any Desk
Rutserv, dll

Ilustrasi penggunaan aplikasi Remote Access TeamViewer

Salah satu pertanyaan terbesar dalam kecurangan CPNS 2021 adalah bagaimana bisa laptop yang digunakan oleh peserta diinstall aplikasi remote access.

Padahal, laptop yang digunakan mestinya steril dari aplikasi lain yang memungkinkan peserta untuk berbuat kecurangan.

Untuk saat ini, kasus kecurangan masih diusut BKN, BSSN, dan pihak terkait.

Melansir dari Kompas.com, Tjahjo Kumolo memerintahkan pengusutan dan penyelesaian kasus kecurangan CPNS 2021.

"Kasus kecurangan ini harus diusut dan diselesaikan sesuai hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika terbukti, pelakunya harus mendapat hukuman setimpal," ujar Tjajo melalui keterangan tertulis pada 27 Oktober lalu.

Tetap ikuti Nextren untuk perkembangan informasi seputar teknologi.