Akankah alat tersebut untuk kesehatan pernapasan para pemakainya?
Baca Juga: Facebook Luncurkan Label Baru Guna Bantu Bedakan Hoax Covid-19!
Guna menjawab hal tersebut, Hendri Maja Saputra, selaku Koordinator Kelompok Penelitian Otomasi Industri, Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI menjelasakannya
Dihimpun dari Kompas, ia mengatakan bahwa telah melakukan uji coba ulang terkait peredaran video yang viral tersebut.
Baca Juga: Ini Harga Eceran Tertinggi Obat Terapi Covid-19, Ivermectin Cuma Rp.7.500 per tablet
Hasil percobaannya pun merumuskan bahwa membuat alat oksigen pakai aerator aquarium itu belum bisa dimanfaatkan sebagai alat guna menghasilkan oksigen untuk pasien Covid-19.
"Sudah kami coba melalui eksperimen, ternyata sistem tidak meningkatkan fraksi oksigen," terangnya, dikutip dari Kompas, Selasa (6/7).
Menurutnya, oksigen murni yang ideal untuk pernapasan adalah 100 persen dengan realitas lebih dari 90 persen fraksi oksigen.
"Hasil pengujian kemarin tidak ada perubahan yakni tetap 21 persen," ungkap Hendri.
Artinya, membuat alat oksigen pakai aerator aquarium jelas tidak bisa dijadikan alternatif pengganti tabung oksigen.
Namun sayangnya, ia belum mengidentifikasi secara lanjut terkait bahaya atau efek samping yang bisa ditimbulkan oleh alat oksigen buatan tersebut.
Baca Juga: Tips Cegah Penularan Covid-19 Varian Delta Kepada Anak Menurut Halodoc