Nextren.com - Aksi kudeta pemerintahan masih terus terjadi di negara Myanmar.
Pihak militer Myanmar diketahui tengah melakukan aksi ambil alih pemerintah dengan cara paksa sejak bulan Februari lalu.
Bahkan dilaporkan bahwa aksi kudeta tersebut telah menyandera sejumlah petinggi negara, termasuk presiden Myanmar.
Pada 1 Februari lalu, kelompok militer Myanmar merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.
Baca Juga: Bikin Ulah Lagi, Youtube Hapus Video PewDiePie yang Sindir Konten Anak
Dengan adanya aksi itu, YouTube yang merupakan platform berbagi video pun membuat langkah antisipasi.
Perusahaan tersebut mengaku sedang melakukan pengawasan terhadap konten-konten yang kemungkinan bisa melanggar pedoman situs.
Bahkan laporan terbaru menyebut bahwa YouTube telah menghapus 5 channel yang diduga milik militer Myanmar.
Dilansir dari Engadget, langkah itu dilakukan YouTube karena channel-channel tersebut telah melanggar pedoman yang ditentukan.
Di antara daftar 5 channel yang dihapus oleh YouTube, terdapat akun Myanmar Radio and Television dan Myawaddy Media.
Baca Juga: YouTube Kids Rilis 3 Filter Baru, Makin Ramah Pada Anak dan Remaja!
Keduanya merupakan kanal YouTube yang dinilai kerap menyiarkan berita tentang propagana Tatmadaw.