Mikroba di Atmosfir berguna untuk Radiasi, Kelangsungan Hidup, dan Hasil Eksperimen Biologis.
Ada dua lapisan sampel di dalam wadah, dengan lapisan bawah terlindung dari radiasi sehingga NASA dapat memisahkan efek radiasi dari efek kondisi lingkungan lainnya.
Sebuah balon NASA membawa wadah itu ke stratosfer, di mana sampelnya berada dalam kondisi seperti Mars dan terkena radiasi UV lebih dari seribu kali lebih banyak, yang bisa menyebabkan sengatan matahari.
Baca Juga: Xiaomi Akan Rilis Dua Seri Smartphone Dengan Fast-Charging 67W
"Dengan misi jangka panjang berawak ke Mars, kita perlu mengetahui bagaimana mikroorganisme terkait manusia akan bertahan di Planet Merah," ujar Katharina Siems, Anggota Tim dari the German Aerospace Center mengutip Engadget.
Dalam percobaan ini ternyata beberapa diantaranya dapat menimbulkan kesehatan bagi astronot.
Siems juga melanjutkan penjelasannya, beberapa mikroba dikatakan bisa sangat berharga untuk eksplorasi luar angkasa.
Mereka dapat membantu manusia menghasilkan makanan dan persediaan material secara terpisah dari Bumi, yang akan sangat penting saat jauh dari rumah. Apakah itu benar?
Mungkin saja benar, tetapi NASA terlihat akan tetap melakukan penelitian kembali agar meyakinkan hipotesisnya.
Tahun lalu, NASA memperbarui kebijakannya untuk mencerminkan komitmennya yang lebih kuat untuk mencegah Bulan dan Mars dari kontaminasi manusia.
Badan Amerika Serikat tersebut ingin memastikan tidak secara sengaja membawa organisme atau kontaminan lain dari Bumi ke dunia lain.