Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com - Kejahatan siber atau cybercrime kian marak ditemukan setiap tahunnya.
Kondisi pandemi yang mengharuskan orang-orang beraktifitas dari rumah juga menjadi faktor pendorong meningkatkannya tindak kriminal tersebut.
Pasalnya, perangkat yang awalnya berada di kantor, sekarang dibawa ke rumah masing-masing guna menjalankan WFH.
Baca Juga: Awas! Situs Berbagi Foto PhotoSquared Diduga Bocorkan Data Pribadi Ribuan Pengguna
Dengan begitu, sistem keamanan perusahaan yang biasanya menaungi sistem perangkat menjadi berubah.
"Semakin banyak variasinya, maka semakin sulit untuk menstandarisasinya," ungkap CEO NTT Indonesia, Hendra Lesmana, pada acara virtual, Selasa (1/12).
"Makanya, skema WFH ini bisa dibilang menjadi kondisi yang menantang," tambahnya.
Lebih lanjut, Hendra pun menjabarkan beberapa hal terkait kejahatan siber yang kemungkinan akan terjadi di tahun 2021.
NTT sebagai salah satu perusahaan teknologi telah menyurvei sejak bulan April yang memperlihatkan adanya kenaikan tingkatan kejahatan secara digital.
Baca Juga: Kejahatan Siber Terus Mengintai, Milyaran Data Pengguna Terancam Dicuri