Nextren.com - Pandemi virus covid-19 memukul seluruh bidang, terutama pengusaha kecil (UMKM).
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, saat memberikan sambutan peluncuran Sispreneur dari Sisternet XL - Axiata, menunjukkan data parahnya dampak pandemi covid-19 kepada UMKM.
Para pelaku UMKM ini mengalami penurunan penjualan, kesulitan bahan baku, distribusi terhambat, kesulitan permodalan hingga produksi yang menurun drastis.
Bahkan saat pandemi, penjualan secara offline atau tatap muka turun drastis dari 52.3 persen menjadi hanya 28.9 persen.Sementara Menteri Bintang juga melihat bahwa bisnis online malah bertumbuh pesat saat ini.
Baca Juga: Dukung Belajar Online, Huawei MatePad T8 Resmi Masuk Indonesia Seharga Sejutaan
Padahal menurut data Kemenkop dan UKM (2017-2018), sebanyak 99,99 persen usaha di Indonesia adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Selain itu, berdasarkan survei dari Bank Dunia (2016), ada lebih dari 50 persen usaha mikro dan kecil dimiliki oleh perempuan.
Selain untuk membantu ekonomi keluarga, pengusaha wanita ini memang dikenal tangguh dan teliti dalam menjalankan usahanya.
Data juga menunjukkan bahwa ada 61,2% pengusaha wanita terdampak negatif krn pandemi, dan 33.2 sangat negatif.
Baca Juga: Toshiba Menyerah Dari Bisnis Laptop Setelah 35 Tahun Bertahan, Susul Olympus yang Stop Bikin Kamera
Hal itulah latar belakang dibukanya program SisPreneur oleh CEO XL Axiata Dian Siswarini dan Menteri PPPA, Bintang Puspayoga dalam peluncuran program Sispreneur.
Ini adalah program untuk wanita penggerak usaha mikro (UMKM) dengan target bisa menyiapkan produk yang baik, siap dipasarkan, dan siap dioperasikan secara digital dan lewat marketplace.