Nextren.com - Kekacauan disertai kerusuhan yang terjadi di Amerika Serikat menjadi perhatian dunia.
Jerusalem Post memberitakan, sejumlah negara tampak 'happy' dengan kejadian tersebut.
Pada hari Senin (1/6/2020), misalnya, media Iran banyak memberitakan sejumlah kisah yang menyoroti "keruntuhan" AS dengan mengutip sumber-sumber dari Rusia.
Mengutip Jerusalem Post, AS menjadi negara paling kuat di dunia setelah Uni Soviet dan negara-negara sekutunya hancur berantakan pada tahun 1989.
Baca Juga: Donald Trump Ancam Tutup Medsos Karena Tak Terima Cuitannya Dianggap Menghasut dan Tak Berdasar
Namun, Rusia, China, Iran, dan Turki berusaha untuk bekerja sama lebih erat dan sering duduk di forum global yang tidak dihadiri AS.
Disebutkan, demi mengoordinasikan upaya melawan AS, negara-negara ini memiliki media pemerintah yang didanai dengan baik, seperti RT, TRT, Tasnim and Fars News Iran dan sejumlah media Tiongkok.
Kebijakan negara-negara ini adalah perlahan-lahan merusak AS dan menunggu saat-saat kelemahan AS untuk mendorong agenda mereka.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan baru-baru ini terkait kerusuhan di AS, dengan mengatakan bahwa Amerika adalah bagian dari "tatanan yang tidak adil" di dunia.
Baca Juga: Perusahaan Digital Netflix cs Bakal Kena Pajak, Donald Trump Tidak Terima
Mantan presiden Iran membuat komentar serupa tentang tatanan AS yang terus menurun.
Ini merupakan referensi ke konsep poros perlawanan di Iran, dan kekalahan arogansi AS.