Nextren.com - Ketika koneksi 5G di Indonesia belum siap untuk digunakan, para perusahaan teknologi sudah mempersiapkan koneksi 6G.
Koneksi 6G yang dikatakan lebih mumpuni dari 5G tersebut sedang dipersiapkan Xiaomi.
Bahkan perusahaan asal China tersebut juga dikatakan akan menghilangkan produk yang berteknologi 4G.
Hal ini mungkin akan membuat konsumen di Indonesia merasa dirugikan.
Ternyata Huawei sebagai perusahaan teknologi dari Cina ternyata memiliki pendapat yang lain.
Menurut Ren Zhengfei, the founder and president of Huawei, mengutip dari South China Morning Post, jaringan 5G akan lebih relevan untuk pelanggan bisnis atau komersial, daripada untuk pengguna umum.
Baca Juga: Siasat Huawei Saat Ditekan AS dan Inggris Dalam Pembangunan Jaringan 5G
Ini artinya sangat berbanding terbalik dengan beberapa brand yang menginginkan produk berkoneksi 5G untuk konsumen akhir.
Zhengfei memberikan perbedaannya, bahwa teknologi 5G untuk bisnis tersebut biasa disebut TOB, sedangkan teknologi untuk konsumen disebut TOC.
Maksud bahwa teknologi 5G lebih relevan untuk pelanggan bisnis dan komersial adalah karena penggunaan TOB lebih banyak daripada TOC.
Contohnya seperti Huawei Songshan Lake Park yang dibangun dengan teknologi 5G.
Saudi Oilfield juga menggunakan Huawei 5G untuk membangun sebuah lokasi jaringan industri.