Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com- Dugaan kebocoran data yang diretas oleh hacker kembali mencuat setelah beberapa minggu lalu ada kasus dari Tokopedia.
Kali ini bukan data dari perusahaan namun dari lembaga negara yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Seorang leakers di Twitter membeberkan bahwa ada 2,3 juta data yang diduga milik penduduk Indonesia tengah dijual di Dark Web.
Data tersebut merupakan kumpulan data dari Daftar Pemillih Tetap (DPT) pada Pemilu tahun 2014.
Baca Juga: Ini Akibat Fatal Dari Kebocoran Password, Jangan Anggap Remeh!
Bocoran tersebut juga mengungkapkan kalau hingga saat ini masih ada 200 juta data pribadi lainnya yang bisa menjadi korban lanjutan.
Terkait data apa saja yang dicuri, diketahui kalau data tersebut merupakan rangkaian dari nama, alamat, hingga NIK KTP.
Dalam unggahan yang diposting akun @Underthebreach terlihat tiga buah foto yang salah satunya tertulis bahwa itu merupakan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di wilayah Bantul, DIY.
Baca Juga: Langkah Facebook Lindungi Privasi Data Pengguna di Peta Pencegahan Penyakit
Mengenai adanya kabar tersebut, pihak KPU pun telah memberikan pernyataannya.
Melansir dari Wartakota, Viryan Aziz, selaku Anggota Komisi Pemilih Umum (KPU) mengatakan bahwa, jumlah DPT di tahun 2014 hanya berjumlah 190 juta bukan 200 juta.