Menurut Dharma, saat sebuah perusahaan masuk ke dunia digital, maka mereka harus mengantisipasi bahwa ada kebutuhan keamanan akan mobile security.
Menurut data dari IDC, tahun 2025 nanti akan ada total data sebesar 175 ZB yang disumbang oleh 55 persen perangkat akhir, dan 8,5 miliar smartphone, dengan 1,8 miliar di antaranya sudah 5G.
Baca Juga: HOOQ Resmi Tutup Besok, Netizen Malah Berikan Komentar Penyesalan
Maka yang terjadi adalah kolaborasi antar tim bakal 16% lebih banyak, 16% lebih cepat dan produktifitas personal naik 5 kali lipat.
Masalahnya, hal itu mengundang serangan malware ke perangkat mobile yang sangat besar setiap tahunnya.
Menurut data Kaspersky pada 2019, ada sekitar 80 juta serangan malware tiap tahun pada perangkat mobile.
Sementara berdasar studi IBM tahun lalu, ternyata rata-rata kerugian karena kebocoran data mencapai USD 3,92 juta.
Jadi jelas, bahwa keamanan merupakan hal penting bagi perusahaan yang melakukan transformasi digital.
Baca Juga: WhatsApp Hari Ini Resmi Bisa Buat Panggilan Dengan 8 Orang Loh!
Proteksi Mobile Security
Atas dasar itu, Telkomsel merilis layanan Mobile Security ini dengan fitur Unified Endpoint Management (UEM).
Fitur UEM ini menawarkan proteksi sekaligus kontrol menyeluruh, mulai dari aplikasi, browser, konten, hingga perangkat.