Nextren.com - Peristiwa pengeboman jendral Iran oleh Amerika Serikat menggunakan drone, telah menggegerkan dunia.
Saat itu, terungkap begitu presisi kemampuan drone dalam melancarkan serangan, tanpa diketahui oleh sistem pertahanan Iran.
Hal ini menunjukkan betapa canggihnya teknologi yang dimiliki oleh drone Amerika Serikat tersebut.
Pada Jumat, 3 Januari 2020 pekan lalu militer AS melancarkan serangan ke Bandara Internasional Baghdad, Irak menggunakan pesawat tanpa awak ( drone) berjenis MQ-9 Reaper.
Drone tersebut menembakkan 2 rudal Hellfire pada kendaraan Qasem Soleimani dan rombongan sehingga menewaskan Jenderal Iran itu.
MQ-9 Reaper merupakan drone berbobot 2,5 ton yang ditaksir memiliki harga senilai 16 juta dollar AS atau sekitar Rp 224 miliar (kurs Rp 14.000).
MQ-9 Reaper dapat menjangkau jarak hingga 1.200 mil.
Pesawat tanpa awak ini merupakan salah satu senjata paling penting di gudang senjata AS.
MQ-9 Reaper diproduksi oleh perusahaan asal Amerika Serikat bernama General Atomics (GA).
Lantas, seperti apa perusahaan General Atomics (GA)? Serta siapa pemiliknya?
Baca Juga: Kenali Drone yang Menjadi Alasan Perseteruan Iran dan Amerika