Aplikasi yang beroperasi sejak April 2018 ini sudah mencatatkan utang dengan total Rp 160 miliar.
Dari jumlah itu, sekitar 1%-3% berasal dari luar negeri. Sedangkan jumlah piutang yang tercatat Rp 140 miliar.
Melihat hasil tersebut, Lunasbos berencana memperluas pasar di luar negeri.
Baca Juga: Halodoc Jadi Aplikasi Populer Untuk Mencari Informasi Kesehatan
Dalam catatan Adjie, aplikasi ini juga di pakai di Malaysia, Thailand, China dan Jepang.
Mulai tahun depan, Lunasbos akan mengoptimalkan pasar di seluruh Asia Tenggara.
Untuk itu pihaknya bakal menambah fitur bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Thailand.
Langkah lain yang tidak kalah penting adalah memasukkan fitur 100 mata uang asing terbesar di dunia.
Sedangkan di dalam negeri, aplikasi ini banyak dipakai di sekitar Jakarta menyusul Yogyakarta, Surabaya, Semarang hingga Medan.
Baca Juga: Aplikasi Feet's Tawarkan Cara Digital Untuk Dongkrak Keterlibatan Karyawan Milenial
Hingga saat ini, pengguna Lunasbos masih bisa menikmati layanan gratis semua fitur yang ada.