Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren.com -Di era digital saat ini rasanya semua pekerjaan sangat membutuhkan bantuan komputer.
Mulai dari sekadar mengetik dokumen di Ms.Word, menghitung pendapatan dengan Ms.Excel, menyampaikan presentasi dengan Ms.PowerPoint, atau pekerjaan editing berat dengan bantuan Adobe Ilustrator atau Adobe Premiere Pro.
Sayangnya, penelitian terbaru menunjukkan kalau 80% perusahaan di Indonesia masih setia dengan software bajakan.
Baca Juga: Paques, Software Pengelola Big Data Asli Indonesia yang Bersaing dengan Solusi Perusahaan Asing
Melansir Kompas Tekno, penelitian yang dilakukan oleh The Software Alliance atau BSA ini bahkan menunjukkan angka 83%.
BSA sendiri tidak menuliskan dengan pasti berapa jumlah perusahaan yang dimaksud.
Tapi dengan jumlah yag sangat besar itu Indonesia berhasil duduk di puncak daftar negara pengguna software ilegal di wilayah Asia Tenggara.
Oh iya, data ini hanya mencatat penggunaan software ilegal di level perusahaan.
Jadi jumlah pengguna individu tidak masuk dalam hitungan.
Baca Juga: Pendapatan Developer Kini Meningkat Pesat, Khususnya Aplikasi Game Mobile