Pada suatu siang BJ Habibie duduk di antara Adit, Sopo, Jarwo, dan teman-temannya.
Eyang, begitu anak-anak itu memanggil Habibie.
Dengan batik berwarna cokelat, peci hitam, dan memegang sebuah pesawat kertas, Habibie bercerita.
"Bahwa Bangsa Indonesia, manusia Indonesia sama seperti bangsa-bangsa yang lain."
"Bisa menguasai teknologi secanggih apapun untuk kebutuhannya sendiri. Seperti pesawat terbang penumpang itu," papar Habibie.
Baca Juga: Saat Jadi Menristek, Habibie Pilihkan GSM untuk Pengembangan Telkomsel
Kemudian pandangan Habibie mengarah kepada Dennis yang duduk di sebelah kirinya.
"Denis," sapa Habibie.
"Iya Eyang," saut Dennis.
"Kamu adalah putra Indonesia yang bisa membuktikan, bisa merekayasa apa saja yang paling canggih."
"Seperti Gatot Kaca. Kamu harus percaya diri, tidak usah malu, tidak usah takut."
"Percaya diri harus disamakan dengan yang lain. Ingat lho pesan eyang. oke?" papar Habibie.