Follow Us

Situs Ini Garap Cara Tampil Cantik di Instagram

Fatimah Kartini Bohang - Selasa, 23 Juni 2015 | 08:34
Logo Instagram
Instagram

Logo Instagram

Di Instagram, tak kurang dari 64 juta foto bertagar #OOTD (outfit of the day) tersebar. Tagar populer tersebut digunakan para Instagramers untuk memperlihatkan foto diri menggunakan busana dan aksesori fesyen.

Awalnya, hanya kalangan artis yang kerap menggunakan tagar ini. Namun di zaman hampir tanpa batas, semua orang pun mendadak merasa jadi artis. Tak heran, banyak bermunculan seleb-seleb media sosial yang tenar tanpa harus main film atau bikin album musik.

Cukup punya ribuan pengikut di media sosial, seseorang serta-merta dinobatkan sebagai seleb. Salah satunya melalui tagar #OOTD ini.

Nah, melihat kecenderungan para Instagramers memamerkan cara berpakaian, empat peneliti dari Universitas Toronto pun mengembangkan suatu algoritma yang bisa membantu para OOTD-ers agar tampil lebih memukau.

"Orang-orang ingin terlihat mempesona, kasual atau rapi, elegan atau sporty, seksi tapi tak murahan, dan tentu saja trendi. Gambaran itu yang akan diunggah ke dunia maya," para peneliti menjelaskan, sebagaimana dikutip Mashable dan dilaporkan KompasTekno, Senin (22/6/2015).

Menurut mereka, proyek algoritma ini bertujuan mempelajari dan memprediksi sebaik apa tampilan fesyen seseorang saat dijepret. Setelah mempelajari pola tertentu, algoritma tersebut akan memberi masukan untuk improvisasi tampilan penggunanya.

situs untuk mengembangkan algoritma tren fesyen
Mashable

situs untuk mengembangkan algoritma tren fesyen

Tim peneliti memulai dengan menganalisis 144.169 foto yang diunggah ke situs chictopia.com. Pengunjung situs itu diperkenankan mengomentari setiap foto yang terunggah.

Mekanismenya sama dengan simbol "hati" pada Instagram atau"like" pada Facebook. Data itu kemudian dikumpulkan untuk menjadi dasar algoritma yang dikembangkan.

Tak hanya mengumpulkan komentar, nantinya algoritma juga memberi masukan ihwal pencahayaan, arah, dan warna pengeditan foto yang tepat. "Itu untuk mengoptimalkan penampilan pengguna selain dengan improvisasi cara berpakaian," katanya peneliti.

Lebih lanjut, algoritma ini diklaim turut membantu para perancang busana. Pasalnya, data komentar yang dihimpun merefleksikan selera pasar dan tren fesyen secara real-time.

Dengan ini, semua orang lebih mudah mengetahui cara berpakaian seperti apa yang sedang digemari. Pun begitu, tak harus melulu menuruti selera mayoritas. Intinya, pakai apa yang disukai dan meningkatkan kepercayaan diri.

Source : MASHABLE

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest